PEMERINTAH DESA KARANG DUREN
Desa Karangduren mulai dihuni pada sekitar abad ke-18 oleh sekelompok masyarakat agraris yang membuka lahan untuk pertanian dan perkebunan. Kehidupan masyarakat pada masa itu sangat bergantung pada hasil bumi, terutama padi, jagung, serta hasil kebun seperti durian dan buah-buahan lainnya. Seiring berjalannya waktu, Desa Karangduren berkembang menjadi sebuah pemukiman yang cukup padat dengan masyarakat yang hidup secara gotong royong.
Dalam perjalanan sejarahnya, Desa Karangduren menjadi salah satu desa di Kecamatan Tengaran yang dikenal dengan semangat kebersamaan dan kekompakannya dalam membangun desa. Kehidupan sosial masyarakat Desa Karangduren sangat kental dengan adat istiadat dan tradisi lokal, yang hingga kini masih dipertahankan.
Pada masa kemerdekaan Indonesia, Desa Karangduren turut serta dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, dengan banyak tokoh-tokoh desa yang berperan aktif dalam pergerakan nasional. Setelah kemerdekaan, desa ini semakin berkembang dalam bidang pertanian dan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pembangunan yang digagas oleh pemerintah desa.
Kini, Desa Karangduren menjadi salah satu desa yang berpotensi di bidang pertanian dan UMKM, dengan warganya yang terus menjaga nilai-nilai kebudayaan lokal, semangat gotong royong, dan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Desa Karangduren memiliki luas wilayah 510.181 Ha yang terbagi dalam 6 dusun:
No. | Dusun | Luas (Ha) | % |
---|---|---|---|
1 | Karangduren | 59 | 9,5% |
2 | Kaligintung | 96,5 | 15,6% |
3 | Kuncen | 118,8 | 19,4% |
4 | Cabean Wetan | 75,9 | 12,4% |
5 | Cabean Kulon | 92,2 | 15% |
6 | Wedilelo | 173 | 28,1% |
Ketinggian wilayah Desa Karangduren berada pada kisaran 760 meter di atas permukaan laut, sehingga berudara sejuk dan berada di lereng Gunung Merbabu.
Dari luas wilayah Desa Karangduren sebesar 510,181 Ha yang terdiri dari:
Wilayah Desa Karangduren memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata 2.000 – 3.000 mm/tahun, suhu udara berkisar antara 24 -32 derajat C, kecepatan angin 0,37-0,71 knot, dan kelembaban udara 38,5-98%.
Penduduk Desa Karangduren pada akhir tahun 2024 sebanyak 8.385 jiwa, dengan rincian sebagai berikut:
Dependency ratio atau tingkat beban/tanggungan penduduk Desa Karangduren adalah 41,4, berarti beban usia produktif cukup tinggi.
NO | PEKERJAAN | LK | PR | JUMLAH |
---|---|---|---|---|
1 | BELUM/TIDAK BEKERJA | 1.017 | 906 | 1.923 |
2 | MENGURUS RUMAH TANGGA | - | 593 | 593 |
3 | PELAJAR/MAHASISWA | 739 | 560 | 1.299 |
4 | PENSIUNAN | 38 | 8 | 46 |
5 | PEGAWAI NEGERI SIPIL | 28 | 29 | 57 |
6 | TENTARA NASIONAL INDONESIA | 18 | - | 18 |
7 | KEPOLISIAN RI | 11 | 1 | 12 |
8 | PERDAGANGAN | 30 | 106 | 136 |
9 | PETANI/PEKEBUN | 258 | 164 | 422 |
10 | PETERNAK | 1 | - | 1 |
11 | KONSTRUKSI | 2 | - | 2 |
12 | TRANSPORTASI | 2 | - | 2 |
13 | KARYAWAN SWASTA | 1.216 | 1.057 | 2.273 |
14 | KARYAWAN BUMN | 3 | 1 | 4 |
15 | KARYAWAN BUMD | 2 | - | 2 |
16 | KARYAWAN HONORER | 2 | 4 | 6 |
17 | BURUH HARIAN LEPAS | 220 | 144 | 364 |
18 | BURUH TANI/PERKEBUNAN | 6 | 1 | 7 |
19 | BURUH PETERNAKAN | 1 | - | 1 |
20 | PEMBANTU RUMAH TANGGA | 4 | 9 | 13 |
21 | TUKANG LISTRIK | 1 | - | 1 |
22 | TUKANG KAYU | 1 | - | 1 |
23 | MEKANIK | 2 | - | 2 |
24 | SENIMAN | 1 | 1 | 2 |
25 | PENDETA | 1 | 1 | 2 |
26 | DOSEN | 2 | 1 | 3 |
27 | GURU | 24 | 39 | 63 |
28 | PENGACARA | 3 | - | 3 |
29 | PERAWAT | - | 5 | 5 |
30 | SOPIR | 7 | - | 7 |
31 | PEDAGANG | 9 | 18 | 27 |
32 | PERANGKAT DESA | 12 | 1 | 13 |
33 | KEPALA DESA | 1 | - | 1 |
34 | WIRASWASTA | 635 | 491 | 1.126 |
34 | LAINNYA | 2 | 1 | 3 |
Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk Desa Karangduren yaitu 2.246 orang atau 26,78 % dari jumlah penduduk Desa Karangduren bermata pencarian sebagai Pekerja Swasta yang mana berbanding lurus dengan banyaknya jumlah Pabrik yang berada di lingkungan dan di sekitar Desa karangduren. Sedang sektor industri kecil atau usaha mandiri lainya sudah mulai tumbuh di Desa Karangduren.
Pelayanan yang tulus dan penuh kasih sayang kepada masyarakat, serta komitmen untuk membangun desa dengan semangat kebersamaan.
Keterbukaan dalam pengelolaan administrasi dan keuangan desa, sehingga masyarakat dapat mempercayai setiap langkah yang diambil oleh aparatur desa.
Semangat kolaborasi antara aparatur desa dan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan yang bermanfaat bagi semua.
Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat, sehingga setiap permohonan dan masalah dapat ditangani dengan efisien.